Monday, September 30, 2013

Kasih Sayang Keluarga
Dari : Jowir


Namanya Ahmad umurnya baru 10 tahun dia divonis dokter dengan cerebral palsy sejak bayi, semua anggota geraknya sangat kaku dan hampir semua aktivitasnya hanya sebatas ditempat tidur. Dia datang bersama ibunya yang sudah tua, tidak ada respon sama sekali ketika saya melakukan pemeriksaan fisik padanya. Hanya saja sesekali kata "ah" dan "uk" keluar dari mulutnya. Setelah kamar dan bed pasien siap kubantu ibunya menempatkan si ahmad pada bed terapinya, setelah dirasakan dia diposisi yang ergonomis dengan lembut ibunya mengusap tangan si ahmad dan mengatakan akan segera kembali secepatnya ke bagian fisioterapi setelah mengambil obat-obatan yang dirujuk dokter untuknya di bagian farmasi. Ketika ibunya melepaskan tangannya dari ahmad tiba-tiba tubuh ahmad bergerak tanpa kontrol dan dari mulutnya keluar suara "ah" berkali-kali, dia seperti tidak mengijinkan ibunya pergi, kemudian ibuitu memandangku dan memberi nasehat kepada ahmad "hai belahan hatiku dan cahaya dimataku, ibu hanya sebentar, Ahmad harus jadi anak yang kuat dan ahmad harus patuh pada dokter ini. Harus amanahnya" sambil menunjuk kearahku. Disaudi arabia profesi fisioterapi dianggap seperti dokter pada umumnya, jadi jangan heran kalau sayapun dipanggil pak dokter. Setelah mencium keningnya ahmad terdiam dan ibu itu pergi.
Pada latihan yang pertama kali ini, ahmad sepertinya menolak dan melawan terhadap gerakan yang saya berikan, padahal saya hanya ingin memberikan gerakan dasar saja. Setelah beberapa saat dia terlihat sangat gelisah, gerakan yang tiba-tiba terjadi pada kakinya dan sangat cepat dan tidak terkontrol, saya mencoba menenangkan dan mengusap tangannya, perlahan-lahan gerakan itu terhenti dengan sendirinya dan dia berusaha mendengarkan sesuatu dibalik kamar. Selang beberapa saat kemudian dia mulai menggerakkan kakinya lagi tanpa kontrol dan saya kembali mengusap tangannya, kali ini dia mau tidak diam dan seperti berusaha mendengarkan sesuatu lebihjelas lagi, saya mengamati sekeliling saya dan tidak ada sesuatu apapun pada kamar saya, hanya saja saya mendengar ringtone suara adzan dikamar sebelah (kamar pasien lainnya) walaupun ringtone itu sayup-sayup terdengar di kamar saya dan ketika saya amati ahmad akan berhenti bergerak ketika ringtone adzan itu berhenti. Akhirnya saya putar suara adzan di handphone saya dan diluar prediksi saya kedua kaki dan tangan ahmad bergerak bersamaan dan perasaan senang terlihat dimukanya disamping itu dari mulutnya terus berbunyi "ak" berkali-kali dan terdiam ketika adzan selesai. Setelah itu saya mulai menggerakkan kaki dan tangannya dengan gerakan dasar dan dia mulai menuruti perintah yang saya berikan.
Setelah treatment akan selesai mulut ahmad terus berbunyi "ak" berkali-kali tetapi kaki dan tangannya terdiam dan saya heran dan berusaha mengamati sekeliling saya lagi apakah ada sesuatu hal baru yang membuat respon positif terhadap pasien saya, tiba-tiba ibunya masuk keruang treatment dengan membawa obat-obatan dan ternyata  ahmad tahu ibunya sudah datang di ruang fisioterapi. Subhanallah.....
Di akhir treatment ibunya  bercerita bahwa ahmad dapat mengetahui kehadiran orang-orang dekat yang selalu disekitarnya (ibu, bapak, saudara/saudari dan pembantunya) dalam radius tertentu dan ahmad bagaikan alarm untuk keluarganya agar selalu salat tepat pada waktunya. "Ahmad adalah muadzin keluarga kami tuturnya". Masyaallah....
Semoga menjadi bahan pembelajaran bagi kita semua
Posted by RIKO JOWIR On 9/30/2013 No comments

0 comments:

  • RSS
  • Delicious
  • Digg
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
  • Youtube

    Blogger news

    Blogroll

    Did You Know... »»

    About