Saturday, July 5, 2014

Waktu sudah menunjukkan jam 10.00 malam, aku mencoba mengamati sekelilingku, jalanan mulai sepi dan hawa didalam bus bertambah dingin dan suara tape recorder didalam bus membuat suara diluar bus hampir tidak terdengar. Kuberanikan diri kedepan dan bertanya pada sopir bus itu kapan bus ini akan berangkat keMadinah, sesampainya kedepan aku tidak mendapatkan supirnya aku hanya melihat seorang berpakaian thub (baju khas saudi arabia) putih yng kumal dan surban yg mulai kotor duduk disamping kursi sopir. Dia melihatku dan bertanya "ada apa..??" giginya yang hitam dan mulutnya yang berbau rokok membuat aku sedikit menjauh darinya. Kataku " kapan bus ini akan berangkat? sudah malam ini dan gak mungkin akan sampai subuh jika kita tidak segera berangkat." Dia pun menjawab " ini kita masih menunggu penumpang yang lain jadi tdk tahu kpn berangkatnya" sesekali dia membersihkan giginya yang entah kapan dia terakhir sikat giginya. Tiba-tiba penumpang dibelakangku menjawabnya dengan lantang " jadi kapan...??? kalau gak ada kepastian saya turun saja. kita ingin solat subuh di masjid nabawi. Waktu adalah kesempatan katanya" dengan nada meninggi. Kalau dilihat dari cara bicara dan perawakannya orang ini adalah orang mesir. Perkataan orang mesir itu cukup membuat kondektur itu berfikir ulang karena jumlah orang mesir itu dan rombongannya sekitar 7 orang. Kondekturnya itu menimpalinya " oke-oke. Bersabarlah, kalau 15 menit lagi tidak ada penumpang maka kita akan segera berangkat". Akupun mengajak salaman dan berterimakasih kepada orang mesir itu dan aku kembali ketempat dudukku.
Saya tidak menaiki bus yang disediakan pemerintah saudi (SAPTCO) dikarenakan waktunya tidak tepat dengan jam kerja saya. Saya selesai bekerja jam 9 pm dan jadwal terakhir menggunakan saptco adalah jam 9 pm sementara itu jarak antara apartemen dan terminal saptco 10 menit jadi saya tidak ada pilihan lain kecuali menggunakan bus swasta ini. Busnya sebenarnya tidak kalah dari bus saptco yaitu berAC tempat duduk nyaman dan harganyapun lebih murah, tetapi untuk masalah keamananya dibandingkan saptco yang belum maksimal menjadikannya pertimbangan lain selain itu jadwal waktu keberangkatnyapun jg agak sedikit kacau.
Jam tangan sudah menunjukkan angka 10.15 tetapi buspun tidak ada tanda-tanda untuk berangkat ke madinah, dengan agak sedikit kesalpun aku terus menggerutu, baru sekitar jam 10.30 kemudian bus itu mulai berangkat ke madinah. Perjalanan dari jeddah ke madinh menggunakan bus adalah 6-7jam.. Disebelahku adalah orang nigeria usianya sekitar 20an tahun orangnya hitam dan supel. dia mengajakku ngobrol seputar pekerjaanku dan pengalamanku disaudi arabia. Awalnya saya menimpali obrolannya tetapi karena rasa capek dan kantuk akhirnya aku meminta izin kepadanya karena saya mau tidur. Ditengah perjalanantiba-tiba orang itu membangunkanku dan dia menitipkan handphonenya kepadaku..Sebenarnya saya menolak tetapi karena dia beralasan tidak mempunyai saku ataupun tas dengan berat hati saya menerimanya dan memasukkan kedalam tas saku saya dan tanpa menaruh curiga sedikitpun sayapun melanjutkan tidur. Tidur saya terlalu pulas tetapi karena ada sesuatu yang meraba tas saku saya maka sayapun terbangun, dengan wajah terkaget orang nigeria itu memandangiku dan dengan segera kutanyai pemuda itu "ada apa ingin mengambil handphonemu...?" dengan santai dia menjawab "enggak..." , "terus kenapa?" timpalku. dia berujar "saya lupa mematikannya, jadi saya takut kalau ada telepun masuk dari saudaraku yang menghawatirkanku", dalam hati saya terbesit rasa curiga karena tadi saya menerima hpnya dalam keadaan sudah mati tetapi kenapa dia menayakannya lagi tanpa berburuk sangka kuambil lagi hpnya dan kulihat memang sudah mati, karena perasaan saya tidak sesuai dengan hati saya maka kukembalikan hpnya agar dibawanya saja, awalnya dia menolak tetapi karena kekeh saya tidak mau menyimpannya lagi diapun menerima hpnya dan dengan mimik wajah yang agak marah diapun pindah duduk meninggalkan tempat duduk saya. Saya merasa lega karena saya mencium gelagat tidak baik pada pemuda tersebut dan saya beruntung karena episode tidur sayapun berlanjut tanpa ada gangguan.
Setelah pertengahan perjalanan sopirpun memutuskan istirahat di restaurant untuk MCK dan kondekturpun menginstruksikan agar setengah jam kemudian para penumpang harus tiba lagi dibus dengan tepat waktu. Waktu yang diberikan kugunakan untuk buang hajad, berwudhu dan membeli secangkir teh hijau, setelah waktu setengah jam yg diberikan selesai sayapun beranjak ke bus dan duduk ditempat yang saya duduki tadi. Saya tidak melihat pemuda nigeria tersebut padahal dia duduk persis dibelakangku. Sayapun cuek saja dan kulihat kondektur menghitung para penumpang lagi, kakek yang berada disamping pemuda nigeria ini bercerita bahwa masih ada satu pemuda nigeria yang masih tersisa. Kondekturpun mengangguk tanda dia setuju untuk menunggu kedatangan pemuda nigeria tersebut, setelah 15 menit menunggu sopirpun mulai tidak sabar dan mengajak kondektur untuk meninggalkannya. Ajakan sopir itu banyak disetujui oleh para penumpang karena mereka takut tidak bisa salat subuh berjamaah di masjid Nabawi. Tetapi kakek itu menolak dan menjawab "kalau dia ditinggal bagaimana dengan handphone yang dititipkannya kepadaku?" sambil membuka tas sakunya dia ingin menunjukkan hp yang dititipkan pemuda nigeria itu kepada para penumpang, kakek itu terlihat sangat terkejut karena handphone pemuda itu sudah tidak berada ditas sakunya dan dia tambah terkejut lagi ketika mendapati pasport dan sejumlah uang ditasnya raib. Dengan menangis kakek itu menunjukkan tasnya yang sudah kosong dan dia menduga pemuda nigeria itulah yang sudah mengambilnya. Melihatsituasi yang runyam tersebut sopir dan kondekturpun segera bertindak mencari kemana pemuda nigeria itu pergi. Tapi waktu setengah jam adalah waktu yang lama bagi seorang pencuri untuk melarikan diri. Dan sesuai perkiraan memang pemuda itu segera melarikan diri begitu bus itu berhanti. Akhirnya kakek tersebut melaporkan kejadian itu di polisi districk Madinah.
Dalam hati saya bersyukur sekaligus bersedih karena melihat seorang kakek yang berniat ibadah dari negaranya harus kehilangan sesuatu yang berharga. Hal ini adalah pelajaran bagi saya agar tidak mempercayai seseorang yang baru saja dikenal apalagi orang itu adalah orang yang jika dilihat sekilas adalah orang baik. Alhamdulillah Tuhan masih menjaga saya.



Posted by RIKO JOWIR On 7/05/2014 No comments

0 comments:

  • RSS
  • Delicious
  • Digg
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
  • Youtube

    Blogger news

    Blogroll

    Did You Know... »»

    About